Bukan Sekedar Ekspor

By Admin


nusakini.com - Selama puluhan tahun Indonesia berada dalam berbagai jeratan impor, termasuk pangan. Banyak kebutuhan rakyat Indonesia berbau impor. Beberapa contoh yang utama adalah beras, jagung, bawang merah dan kedelai. Tidak tanggung-tanggung, negara mengeluarkan dana besar untuk impor produk pertanian. Jagung misalnya diimpor sebanyak 3,6 juta ton per tahun. Jeratan impor ini seolah tidak bisa putus dan mustahil dihentikan.

Namun, saat urusan pertanian ditangani oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, salah satu fokus yang dilakukannya adalah mengubah paradigma yang dulunya impor menjadi ekspor. Apa yang dilakukannya untuk membalikkan situasi ini? Dengan cerdas, Amran melakukan berbagai upaya meningkatkan produktivitas. Ia memiliki keyakinan bahwa tanpa peningkatan produktivitas, ekspor tidak mungkin diwujudkan. Jadilah berbagai upaya terobosan dilakukan.

Contoh terobosan yang sangat menarik adalah jagung untuk pakan ternak. Jagung, bersama beberapa produk pertanian lainnya, menjadi prioritas. Upaya khusus dicanangkan dan digerakkan sampai ke tingkat daerah. Lahan untuk tanam jagung diperluas. Sistem pengairan dibenahi dengan cara pembuatan irigasi tersier, pompanisasi dan embung.

Selain itu, bantuan benih jagung unggul diberikan kepada petani seluruh Indonesia. Seiring hal tersebut, peran serta penyuluh juga makin digalakkan.

Pada gilirannya, seluruh kerja keras menampakkan hasil. Indonesia mulai mampu mengekspor sejak 2017. Sebut saja beras organik dan bawang merah. Lalu 2018 ini sudah ada dua kali ekspor berskala besar untuk jagung dari Gorontalo sebesar 56 ribu ton dan Sulawesi Selatan 60 ribu ton. Dan semua ini masih akan terus berlanjut untuk jagung dan berbagai komoditas pertanian lainnya.

Dari semua ini kita bisa melihat bahwa Indonesia sesungguhnya mampu mengubah diri. Dari situasi yang mustahil lepas dari impor menjadi mampu ekspor. Melalui pertanian, Amran secara tidak langsung bukan hanya sekedar mendorong ekspor. Ekspor tidak lagi hanya semata hitung-hitungan angka produksi dan penghasilan negara. Saat kita membalik keadaan dari impor ke ekspor, saat itu juga harga diri dan martabat bangsa turut terangkat. Dan inilah yang telah dilakukannya. Amran telah membuktikan bahwa Indonesia mampu dan bisa mengangkat diri jika kita berusaha. Indonesia bisa. (tami)